© 2009 - 2010
www.myspacelayoutsupport.com |
||||||||
Berdiri: 1985 Ketua: Drs. HM. Effendi Anas, M.Si Direktur: Drs. Sahrianta Tarigan Manajer: Harry Ruswanto
Pelatih: Dick Buitelaar (Belanda)Suporter: North Jak Mania Halaman Utama Tim: Klik di sini Sejarah: Persatuan Sepakbola Indonesia Jakarta Utara atau lebih dikenal dengan sebutan Persitara adalah sebuah klub profesional yang berkedudukan di Utara ibu kota. Tim berjuluk Laskar Si Pitung adalah salah satu kontestan Superliga 2009/10, kompetisi paling elit di tanah air musim ini. Sama halnya dengan tim asal Jakarta lainnya, Persitara hidup dari sokongan dana APBD DKI Jakarta. Hanya saja, sejak berdiri pada 1985, tim yang awalnya bernama Persija Timut-Utara (Persijatimut) ini tidak mendapatkan kucuran dana rakyat sama seperti yang diterima saudara tuanya Persija Jakarta Pusat. Puncaknya ketika tampuk kepemimpinan di ibu kota dipegang Sutiyoso selama dua periode. Persitara sama sekali tidak diperhitungkan dan hanya dianggap sebagai tim pelengkap. Terlebih dengan munculnya wacana "Jakarta Satu". Yakni hanya satu tim sepakbola yang tampil mewakili Jakarta. Itu dilihat dari dana APBD yang diperoleh. Persija mendapat dana APBD sekitar Rp22 milyar, sementara Persitara hanya kebagian Rp3 milyar. Namun, semangat juang dan pantang menyerah tim yang sampai saat ini masih dipimpin mantan Walikota Jakarta Utara Effendi Anas itu tidak pernah kendur. Termasuk melawan wacana "Jakarta Satu" itu, meski dengan keterbatasan dana yang dimiliki. Itu pula yang membuat beberapa tim lain di Jakarta, seperti Persija Barat, Persija Selatan, tidak tidak bisa bertahan. Yang paling tragis tentunya adalah Persijatimur, yang merupakan pecahan dari Persitara. Karena merasa kurang mendapat perhatian di ibukota akhirnya tim ini dijual ke Pemprov Sumatera Selatan, yang kemudian berubah nama menjadi Sriwijaya Football Club (SFC). Di era perserikatan, prestasi terbaik Persitara terjadi pada musim 1985/86, ketika sukses menembus divisi utama. Sayang, Mansyur Lestaluhu dan kawan-kawan kala itu hanya mampu bertahan satu musim di level atas kompetisi sepakbola nasional dan kembali ke divisi satu. Tak kunjung mendapat perhatian dari Pemprov DKI, prestasi Persitara pun terjun bebas, hingga berada di kasta terendah divisi II pada musim 2002. Dari situlah tim yang diterima menjadi anggota PSSI sejak 1980 ini mulai merajut prestasi, hingga akhirnya bisa menembus Superliga, yang kali ini merupakan musim keduanya digelar. Prestasi: Liga Indonesia 1994/95: Divisi I 1995/96: Divisi I 1996/97: Divisi I 1997/98: Kompetisi dihentikan 1998/99: Semi-final Divisi I 1999/00: Peringkat ke-5 Divisi I Grup Tengah II 2001: Peringkat ke-5 Divisi I Grup Tengah II 2002: Degradasi ke divisi II 2003: Peringkat ke-3 Divisi II Grup C 2004: Delapan Besar Divisi II (Promosi ke Divisi I karena penambahan klub) 2005: Peringkat ke-4 Divisi I (Promosi ke Divisi Utama) 2006: Peringkat ke-8 Wilayah Barat 2007: Peringkat ke-6 Wilayah Timur (Promosi ke Superliga) 2008/09: Peringkat ke-14 Superliga Pemain Bintang: Tantan Mantan striker tim divisi utama Persikab Bandung ini diproyeksikan sebagai pengganti Rahmat "Poci" Rivai yang hengkang ke Kabir Prince Bello Diperpanjangnya kontrak pemain asing asal Nigeria ini dipastikan akan membuat lini depan Persitara bakal semakin kokoh. Kemampuan mencetak gol striker yang hingga saat ini masih memegang rekor gol tercepat di pentas Superliga maupun Ladislas Bushiri Pemain anyar Persitara asal Kanada dengan tinggi 195 centimeter ini dipastikan sebagai palang pintu "Laskar Si Pitung" di pentas Superliga edisi kedua musim depan. Dengan postur tubuh yang cukup ideal sebagai pemain pemain belakang, pemain ini bakal menjadi andalan untuk menahan gempuran pemain lawan. Terlebih karena selama ini tim kebanggaan warga Jakarta Utara ini memang selalu bermasalah dengan lini pertahanannya. Liat Profil : klik nama pemain.!! Prediksi Musim 2009/10: Persitara memang sempat ditinggal beberapa pilar intinya akibat masalah internal yang melanda tim ini. Tapi dengan bergabungnya beberapa pemain baru yang kualitasnya cukup lumayan, bukan tidak mungkin tim yang dikenal tangguh di kandang ini tampil lebih baik musim depan. Terlebih dengan sokongan finansial yang sudah jelas kembali bakal dikucurkan dari dana APBD DKI Jakarta. |
|
|||||||